Minggu, 22 Desember 2013

Dua Ibu yang berduka (dongeng dari Aljazair)




Emir Hasan,salah satu pangeran di negeri Aljazair, suatu hari melakukan perjalanan mengunjungi rakyatnya. Di suatu tempat, ia melihat seorang wanita sedang berduka dan menangis.
Emir Hasan pun bertanya mengapa wanita itu menangis.

     "Aku berduka karena anakku telah meninggal," kata wanita itu.

     "Apa yang ia lakukan selama hidupnya?" tanya Emir.

     "Ia bekerja untukku. Aku ini janda miskin dan dia menafkahiku. Sekarang, aku tidak punya siapa-siapa lagi," kata wanita itu.

     "Hentikan tangisanmu," kata Emir.
   
     "Aku akan berikan engkau hadiah seekor keledai. Keledai itu akan bekerja menggantikan anakmu dan kau akan merasa nyaman lagi seperti saat anakmu masih hidup," lanjut Emir.


Emir Hasan kembali melanjutkan perjalanannya. Dua hari berjalan, Emir kembali menemukan wanita lain yang sedang menangis di atas kuburan anaknya.

     "Apa yang anakmu lakukan selama hidupnya?" tanya Emir.

     "Dia suka berkumpul dengan orang-orang terpandang dan kaum bangsawan. Saat mereka pergi, anakku selalu mengikuti mereka. Dia tidak mau bergaul dengan orang dari kalangan rendah," kata wanita itu.

     "Teruslah menangis, Ibu dari anak yang sombong. Karena kami tidak bisa mengobati rasa kehilanganmu," kata Emir.



Pesan moral : Jangan jadi anak yang sombong. Jadilah anak yang rendah hati dan baik budi. Semua orang menyukai anak yang baik. Tidak ada yang suka dengan anak yang sombong.   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar