Rabu, 11 Desember 2013

Seekor unta dan tuannya (dongeng dari Arab Saudi)



Suatu malam, seekor unta mengintip ke dalam tenda saat tuannya sedang tidur.
     "Pasti hangat sekali di dalam sana," pikir unta.
   
     "Aku ingin juga tenda yang hangat untuk tidur," kata unta sambil memasukkan kepalanya ke dalam tenda.
   
     "Kau tidak keberatan aku masukkan kepalaku dalam tenda, kan?" kata unta pada tuannya.
     "Anginnya dingin sekali malam ini," ujar unta
   
     "Sama sekali aku tidak keberatan, masih banyak ruang di dalam tenda," jawab tuannya.
   
Tidak lama kemudian unta bertanya, "Tuanku yang baik, leherku kedinginan, kau tidak keberatan aku memasukkan leherku ke dalam tenda?"
 
     "Tidak, aku tidak keberatan," kata tuannya.
   
Unta memasukkan lehernya. Tapi, sesaat kemudian ia membangunkan tuannya yang sudah tidur dan berkata,

     "Dua kaki depanku kedinginan, boleh kan aku memasukkannya?"
   
Tuannya bergeser sedikit dan berkata, "Boleh, aku tahu ini malam yang dingin." Unta pun memasukkan kedua kaki depannya.

Tapi, ia kembali membangunkan tuannya dan berkata,

    "Pintu tenda terbuka karena ada badanku menghalangi. Angin masuk dan membuat badan kita berdua kedinginan. Bukankah sebaiknya aku masuk sekalian?" kata unta.
   
     "Ya, masuklah. Tendanya memang sempit. Tapi, aku tidak mau kau kedinginan," kata tuannya.


      Setelah unta memasukkan seluruh badannya, ia berkata, "Ya, tendanya memang tidak cukup untuk kita berdua. Jika kau keluar, aku pasti bisa berbaring. Jadi, pergilah!" untapun mendorong tuannya keluar.
Kini, unta ingin menguasai tenda untuk dirinya sendiri. Sungguh unta yang serakah.


Pesan moral : Jangan jadi anak serakah. Batasilah keinginanmu karena tidak semua hal bagus untuk dirimu. Ada kalanya kamu harus memberikan barang yang tidak bermanfaat bagimu kepada orang lain. Mungkin barang itu lebih bermanfaat bagi orang lain.

1 komentar: